Pada saat ini, faktor kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan keluarga. Hal ini tentu disebabkan oleh tidak murahnya biaya pemeliharaan kesehatan, apalagi jika sudah terlanjur sakit. Kita sering mendengar, mahalnya biaya dokter, rumah sakit, dan biaya obat-obatan. Padahal, dalam realitasnya, tidak semua masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang sama dalam menyelesaikan persoalan kesehatannya, terutama jika anggota keluarganya terserang suatu penyakit.
Menyadari persoalan kesehatan yang demikian penting, dan mendesak tersebut, maka Perguruan Chikung Kylin Bogor yang dipimpin oleh Dr. Frans Tshai ini, sejak th 1998 berupaya untuk membantu kesehatan masyarakat luas, dengan melakukan kegiatan bhakti sosial, yaitu melakukan terapi kesehatan dan pengobatan kepada masyarakat secara cuma-cuma.
Selama ini, bhakti sosial secara rutin diselenggarakan di Sekretariat Chikung Kylin Bogor di Jl. Guntur No. 21, Bogor, setiap hari Minggu, mulai jam 09.00 WIB - selesai. Selain itu, pada hari Minggu, 4 Juli 2010, mulai jam 09.00 WIB – 13.00, juga akan menyelenggarakan kegiatan bhakti sosial yang sama, bertempat di Gedung Pertemuan St. Pascalis, Jl. Let. Jend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat,. Bagi masyarakat yang ingin hadir dan diterapi kesehatan & pengobatan dengan metode Chikung, dapat menghubungi Chikung Kylin Bogor [HP : 0812. 83110678 – khusus SMS].
Terapi kesehatan dan pengobatan dilakukan dengan metode Chikung. Metode ini memiliki prinsip dasar dengan mengeluarkan membuang energi kotor/negatif yang menjadi sumber sakit-penyakit, dan memasukkan / menggantikan dengan energi bersih /positif. Semoga yang sakit disembuhkan, dan yang sembuh semakin sehat, serta yang sehat menjadi jauh lebih sehat lagi. [Informasi ini sudah dipublikasikan di Harian Kontan [Kamis, 24 Juni 2010] Halaman 23, Harian Investor Daily [Kamis, 24 Juni 2010] Halaman 7, Harian Jurnal Nasional [Kamis, 24 Juni 2010] Halaman 4, dan media lainnya]
Selasa, 22 Juni 2010
Rabu, 09 Juni 2010
Chikung Kylin Budaya Indonesia Tak Sekadar Mengajak Berolahraga

Pagi itu cuaca cerah. Puluhan warga Kelapa Gading berseragam putih tampak melakukan gerakan-gerakan senam. Mereka tengah berlatih senam Chikung Kylin, sebuah metode pengobatan tradisional dari Negeri Tiongkok. Lebih dari sekadar berlatih senam, mereka juga tergabung dalam komunitas bernama Chikung Kylin Budaya Indonesia yang didirikan pada tahun 2007.
Setiap Sabtu, pukul 8.00-9.00 wib, anggota komunitas yang berusia 30 hingga 70 tahun ini berlatih Chikung Kylin di kantor RW 13 Janur Kuning. Mereka percaya Chikung Kylin mampu menyembuhkan segala macam penyakit, bahkan untuk penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan dengan ilmu kedokteran. Tengok pengalaman Maria, satu di antara anggota komunitas ini.
Dulu, Maria terjangkit penyakit yang tidak dikenali jenisnya oleh dunia medis. Pihak rumah sakit yang didatanginya pun ‘angkat tangan’. Bahkan, dokter memvonis penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Saat memutuskan bergabung dengan komunitas ini, ia mulai merasakan manfaatnya setelah kali ketiga berlatih Chikung Kylin. “Setiap usai berlatih, saya merasakan tubuh makin bugar dan sehat. Karena saya merasakan manfaatnya secara langsung, saya pun mengajak teman-teman untuk berlatih Chikung Kylin,” ujar Maria, koordinator komunitas ini.
Adalah Dr. Frans Tshai, sosok yang menjadi guru besar sekaligus pelatih utama komunitas ini. Menurutnya, Chikung Kylin merupakan pengobatan yang memanfaatkan energi dari dalam tubuh manusia, atau lebih dikenal dengan istilah chi alias energi vital. Ia menjelaskan, setiap manusia memiliki chi. Dalam Chikung Kylin, chi inilah yang dilatih agar sistem di dalam tubuh menjadi sehat dan jika ada yang sakit bisa diperbaiki.
Lebih jauh Frans menjelaskan, yang membedakan Chikung Kylin dengan aliran chikung lainnya adalah, Chikung Kylin mengombinasikan semua aliran chikung, kemudian diambil yang penting. “Mengapa orang stroke itu tangannya tidak bisa digerakkan? Itu karena chi-nya terblokir. Dengan berlatih Chikung Kylin, chi yang terblokir tersebut akan terbuka dan perlahan bisa digerakkan,” jelas pria yang mendalami Chikung Kylin sejak tahun 1994.
Selain untuk kesehatan dan menenangkan diri, Chikung Kylin pun dapat dimanfaatkan kaum Hawa untuk perawatan kecantikan. Selain itu, Chikung Kylin dapat dipakai untuk mengembangkan potensi dalam diri seseorang yang mempelajarinya. Berdasarkan pengalaman para perlakunya, Chikung Kylin dapat dipakai untuk menyembuhkan seseorang tanpa sentuhan, mendeteksi keberadaan logam dan minyak di dalam tanah, hingga membaca dokumen di dalam lemari. “Natural saja, tidak ada hubungannya dengan mistik atau supranatural. Chikung Kylin mampu menggali potensi seseorang. Manusia itu ibaratnya sebidang tanah, yang jika digali terdapat emas di dalamnya,” ungkap Frans.
Frans berharap, kehadiran komunitas ini tidak hanya untuk kesehatan dan kebersamaan. Lebih dari itu, ia juga menginginkan komunitas ini mampu membentuk pribadi yang bermoral baik bagi seluruh anggotanya. Frans selalu berpesan kepada murid-muridnya agar ilmu yang dia ajarkan mampu membentuk manusia yang bermoral. Harapannya, jika masing-masing pribadi memiliki moral yang baik, maka tidak akan ada pribadi yang terjerumus pada hal-hal yang buruk. [Sumber : Majalah Info Gading].
Langganan:
Postingan (Atom)